Pasien Covid-19 Di Jawa Timur Membludak, Rumah Sakit Rujukan Kekurangan Kamar Pasien

Sedang Populer

Warnabiru.com – Rumah sakit rujukan untuk pasien covid-19 di jawa timur saat ini mengalami overload atau kelebihan kapasitas. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah pasien yang terkonfirmasi positif virus corona, meskipun PSBB telah diterapkan di surabaya, gresik, dan sidoarjo, angka penularan masih menunjukkan peningkatan setiap hari.

Menurut data Rumah Sakit rujukan pasien Covid-19 Jawa Timur, Kota Surabaya saat ini telah merawat 798 pasien dari 403 unit persediaan tempat tidur pasien, dengan kata lain saat ini kota surabaya mengalami kelebihan kapasitas pasien di Rumah Sakit rujukan.

Situasi yang serupa juga terjadi di kota Sidoarjo. Rumah Sakit rujukan Covid-19 Sidoarjo mempersiapkan 160 unit tempat tidur pasien, namun saat ini jumlah yang dirawat mencapai 212 pasien, overload atau kelebihan kapasitas setidaknya 62 pasien untuk saat ini.

Sedangkan untuk wilayah Gresik, Rumah Sakit rujukan Covid-19 sudah melakukan perawatan terhadap 121 pasien, dari kapasitas tempat tidur pasien hanya 24 unit, sehingga mengalami kelebihan kapasitas sebanyak 97 pasien.

Pemprov Jatim mempersiapkan Rumah Sakit darurat, hal ini disebabkan agar bisa menanggulangi membludaknya jumlah pasien Covid-19 yang terus meningkat setiap hari.

Dr Joni Wahyuhadi, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim menyatakan, secara teoritis, rumah sakit rujukan yang menangani pasien khusus corona sudah mengalami kelebihan pasien.

BACA JUGA: Dokter Di Mojokerto Positif Corona Diduga Terpapar Virus Saat pelatihan Haji

“Secara teoritis, rumah sakit kita sudah overload. Overloadnya sudah cukup menghawatirkan. Tindakan yang paling memungkinkan dalam tempo waktu relatif cepat adalah mempersiapkan infrastruktur RSKI (Rumah Sakit Khusus Infeksi) UNAIR Surabaya. Jadi Pemerintah Provinsi bersama dengan Kementerian Pendidikan dan para Donatur berupaya untuk membuka Rumah Sakit di UNAIR. Insyaallah , satu dua hari ini akan selesai dan bisa digunakan hingga lebih dari 200 pasien,” Katanya.

BACA JUGA:  Pasien Isolasi Hotel Asrama Haji Sukolilo Tinggal 74, Kasus Aktif Surabaya Juga Alami Penurunan

Wahyuhadi juga mengatakan, meski sudah dapat dioperasionalkan nantinya, Rumah Sakit akan tetap mengalami kekurangan, apabila harus menampung semua pasien. Untuk itu, Kemenkes mengambil kebijakan bahwa tidak semua orang dengan status PDP atau bahkan terkonfirmasi Positif harus masuk Rumah Sakit.

“Tidak harus semua orang yang berstatus PDP atau terkonfirmasi Positif harus masuk Rumah Sakit. Asal, rumah dan perilakunya memenuhi syarat,” ungkapnya.

Wahyuhadi juga menyampaikan bahwa hal itu merupakan perintah dari Gubernur Jatim dan telah diizinkan oleh Kemenkes untuk dapat menggunakan Gedung Puslitbang Humaniora di jalan Indrapura Surabaya, untuk dipergunakan sebagai Rumah Sakit Darurat.

BACA JUGA: WHO Mengatakan ‘Pandemi Jauh Dari Selesai’ , Mengkhawatirkan Anak Kecil

Wahyuadi menyatakan, di tempat itu kapasitasnya cukup besar untuk menampung lebih dari 500 pasien corona.

“Saya sudah mendapat perintah dari Ibu Gubernur dan juga mendapatkan izin dari Kemenkes untuk menggunakan Gedung Puslitbang Humaniora sebagai rumah sakit darurat. Kapasitasnya cukup besar itu, 500 an lebih,” pungkasnya.

 

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Rekomendasi Untuk Anda

Sedang Populer